Komponenkomponen rem cakram penggerak hidrolik : 1. Master cylinder (master silinder), mengubah gaya mekanik gerak pedal rem menjadi gaya hidrolik. Master cylinder terdiri atas reservoir tank yang berisi minyak rem, piston dan silinder yang membangkitkan tekanan hidrolik 2.
Ilustrasi jenis-jenis rem pada sepeda motor. Foto Bangkit Jaya/kumparanSebagai pemilik sepeda motor, Anda perlu mengetahui jenis rem yang disematkan pada kendaraan Anda. Setidaknya terdapat dua jenis rem pada sepeda motor. Lantas, apa saja jenis-jenis rem tersebut?Dikutip dari laman Suzuki, rem merupakan komponen yang mampu membantu sepeda motor dalam menghentikan maupun memperlambat laju kendaraan. Rem pada sepeda motor umumnya dilengkapi dengan dua sistem pengereman, yaitu rem depan dan rem pada sepeda motor dibagi menjadi dua jenis, yakni rem cakram dan rem tromol. Walaupun keduanya memiliki fungsi yang sama, cara kerja dari dua jenis rem tersebut Anda yang belum tahu, berikut informasi seputar rem cakram dan rem tromol yang perlu Anda Rem Pada Sepeda MotorIlustrasi jenis-jenis rem pada sepeda motor. Foto PixabaySeperti yang sudah disebutkan di atas, rem pada sepeda motor dibagi menjadi dua jenis, yaitu rem cakram dan rem tromol. Berikut informasi yang perlu Anda ketahui seputar kedua jenis rem Rem CakramDikutip dari laman Carmudi, rem cakram bekerja menggunakan sistem penjepitan melalui kampas rem. Ketika tuas rem ditekan, maka pelumas hidrolik akan mendorong piston di kaliper untuk menjepit cakram. Hal ini akan membuat laju kendaraan melambat maupun komponen otomotif lainnya, rem cakram dapat bekerja berkat komponen-komponen pembantunya. Adapun komponen rem cakram meliputi kaliper, piston, cakram, piston seal, nipple bleed, brake pad, dan bracket yang dimiliki jenis rem yang satu ini adalah kemampuannya dalam menjaga suhu pengerjaan. Dengan begitu, pengereman yang dilakukan oleh rem cakram lebih stabil dan lebih kuat. Hanya saja rem cakram harus diperhatikan kondisinya secara berkala, karena cepat Rem TromolDikutip dari laman Astra Honda, rem tromol bekerja menggunakan sepasang sepatu rem Brake Shoe untuk dapat menekan bagian dalam dari tromol rem Brake Drum. Ketika menekan bagian tersebut, maka akan tercipta sebuah gaya gesek yang dapat membantu untuk memperlambat dan menghentikan roda komponen penggerak.Rem tromol dapat bekerja secara optimal berkat komponen-komponen pendukungnya, seperti brake drum, brake lining, brake shoe, brake cam lever, brake cam, return spring, tuas penghubung, dan anchor satu keunggulan dari jenis rem yang satu ini adalah komponennya yang lebih tertutup. Dengan begitu, segala macam kotoran maupun debu yang dapat merusak komponen akan lebih sulit untuk masuk. Selain itu, rem tromol juga memiliki kelebihan dalam menopang beban kendaraan yang demikian, rem tromol memiliki kekurangan pada bagian kampasnya, yaitu tidak seluruhnya menempel. Oleh karena itu, kendaraan yang melakukan pengereman hanya bisa mencapai 70%. Hil ini dikarenakan kampas bagian bawah dengan kampas bagian atas terdapat itu informasi seputar jenis-jenis rem pada sepeda motor dan cara kerjanya. Dengan mengetahui informasi di atas, Anda diharapkan dapat lebih waspada terhadap sistem pengereman pada kendaraan. Sebab sistem pengereman merupakan salah satu komponen penting dalam keselamatan keunggulan rem tromol pada sepeda motor?Bagaimana cara kerja rem cakram pada sepeda motor?Apa saja komponen rem tromol?
Dan ketiga cara tersebut antara lain adalah : 1. Sistem rem cakram angin (bekerja dengan menggunakan tekanan udara) 2. Sistem rem cakran hidrolik (bekerja dengan menggunakan tekanan fluida) 3. Sistem rem cakram mekanis (bekerja dengan menggunakan kabel kawat) Meski berbeda-beda namun prinsip dan cara kerja rem cakram diatas tidaklah jauh
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-14 233426 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d76620d1b970b38 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
9 Komponen Rem Tromol Sepeda Motor dan Fungsinya. Rem tromol merupakan salah satu komponen pada sepeda motor yang berperan sangat penting dalam sistem pengereman. Supaya Anda lebih jelas memahami apa itu rem tromol, berikut penjelasan fungsi dan cara kerjanya. Selain itu, beberapa komponen rem tromol juga akan dibahas.
Kemunculan rem hidrolik pada sepeda telah mengubah cara kerja, disiplin dan karakter sepeda. Rem hidrolik memungkinkan sepeda untuk bergerak lebih cepat dan berhenti lebih keras dan cepat. Apa yang membuat rem hidrolik menjadi pilihan bagi para profesional dan pengendara sepeda? Mekanisme sistem hidrolik Pertama, kita pahami dulu dasarnya, apa itu hidrolika. Kata Hidraulika berasal dari bahasa Yunani hydraulikos, yang merupakan gabungan dari hydro yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Hidraulika merupakan satu topik dalam Ilmu terapan dan keteknikan yang berurusan dengan sifat-sifat mekanis fluida, yang mempelajari perilaku aliran air secara mikro maupun makro. Mekanika Fluida meletakkan dasar-dasar teori hidraulika yang difokuskan pada rekayasa sifat-sifat fluida. Dalam tenaga fluida, hidraulika digunakan untuk pembangkit, kontrol, dan perpindahan tenaga menggunakan fluida yang dimampatkan. Hukum mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti Hukum kekekalan massa dan Hukum kekekalan momentum Baca Mekanika Fluida Prinsip di balik setiap sistem hidrolik sederhana gaya yang diterapkan pada satu titik ditransmisikan ke titik lain melalui cairan yang tidak dapat dimampatkan. Pada rem biasanya menggunakan minyak rem, yang memiliki beberapa varietas dan jenis berbeda. Karakteristik hidraulik lain adalah mudah digunakan, dengan selang/hose/kabel yang berisi fluida, kita bisa mengatur ukuran, panjang, atau bentuk apa pun yang memungkinkan bisa dipasangakan ke bagian mana saja di sepeda. Kabel hidrolik juga dapat dibagi, memungkinkan untuk satu silinder master mengoperasikan dua atau lebih jalur silinder slave jika diperlukan. Sistem hidrolik pada sepeda sering kali dikonotasikan dengan disc brake. Walaupun sebenarnya pemakaian sistem hidrolik dipakai juga pada sistem sepeda lainnya seperti pada rim brake, sistem gearing atau shifter. Seperti pada suntik, ketika kita menekan dari atas, maka air akan keluar dari bawah, semakin kuat ditekan, maka air akan keluar lebih deras. Rem hidrolik tidak memiliki ujung yang terbuka seperti suntik, tetapi tekanan dari tuas rem akan diubah untuk menjepit roda sepeda. Semakin kuat menekan tuas sepeda, semakin kuat roda dicengkram. Cara Kerja rem sepeda hidrolik Konsep yang umum dalam hidrolika, gaya awal yang diterapkan untuk mengoperasikan sistem dikalikan atau ditingkatkan dalam prosesnya. Yang pada rem sepeda hidrolik artinya, ketika kita menekan rem tangan dengan tekanan atau gaya kecil, maka sistem pada rem hidrolik akan meningkatkan tekanan atau gaya pada bagian yang menghentikan roda sepeda. Itu yang membuat pada rem hidrolik, kita bisa menekan rem dengan satu jari, sudah cukup untuk menahan laju sepeda. Besar atau jumlah peningkatan gaya dapat ditentukan dengan membandingkan ukuran piston di kedua ujungnya. Dalam sistem pengereman, piston yang menggerakkan fluida lebih kecil dari piston yang mengoperasikan bantalan rem sehingga gaya ini berlipat ganda, membantu kita untuk mengerem dengan lebih mudah dan lebih efisien. Animasi cara kerja rem hisrolik sepeda Komponen rem hidrolik Setelah memahami konsep dasar hidrolik, mari kita lihat bagian-bagian pada rem hidrolik. Sistem pengereman hidrolik pada sepeda memiliki beberapa bagian dalam proses kerjanya Master cylinder Jalur/line Cairan/fluid/oil Slave cylinder Bantalan/pads Rotor/rotor Piston Komponen dari rem sepeda disc brake Selanjutnya kita akan melihat komponen-komponen ini secara lebih rinci. Slave cylinder Istilah master dan slave dipakai, dimana master sebagai kontrol bagian rem yang ada di stang sepeda, slave adalah bagian dari rem yang ada di roda sepeda, dimana master dan slave dihubungkan dengan line/hose. Rotor adalah disc yang biasanya terbuat dari logam berbentuk lingkaran dan menyatu dengan roda sepeda. Caliper adalah bagian rem yang terletak di roda, yang menjepit rotor/disc/cakram. Bantalan rem/brake pad adalah bantalan pada permukaan caliper yang bersentuhan dengan rotor, terbuat dari bahan yang kesat dan tidak mudah tergerus. Piston adalah bagian yang mendorong caliper untuk bergerak. Master Cylinder Silinder master, dipasang di stang/handlebars sepeda, menyatu dengan tuas rem brake lever, ketika tuas rem ditekan akan menghasilkan kekuatan yang mendorong cairan atau minyak rem ke silinder slave atau caliper dan menggerakkan bantalan rem untuk menjepit rotor. Tuas rem sendiri bekerja dalam tiga tahap 1. Dead-stroke – Ini adalah proses awal dari tuas rem, dimana piston master mendorong cairan ke reservoir sebelum melanjutkan untuk mendorong cairan ke caliper melalui kabel/selang rem. 2. Pad Gap Stroke – Ini adalah tahap dimana caliper mulai mendorong piston slave bergerak keluar dari housingnya, mendorong caliper dan bantalan rem brake pad mulai menjepit rotor disc brake. 3. Kontak & Modulasi – Brake pad sudah menjepit rotor disc, ketika kita menekan tuas rem lebih dalam, maka tenaga untuk menjepit disc brake akan meningkat. Modulasi dikendalikan oleh pesepeda, dan tidak harus merupakan karakteristik dari sistem pengereman, namun beberapa rem memungkinkan pesepeda untuk memodulasi atau mengontrol gaya pengereman. Selang Rem / Brake Lines Saluran atau selang rem hidrolik memegang peranan penting untuk menghubungkan dua bagian kerja utama pada rem sepeda hidrolik, yaitu master cylinder dan slave cylinder. Kita tahu bahwa sistem hidrolik sangat fleksibel karena saluran atau selang pada sepeda dapat diatur hampir di mana saja, jadi mari kita lihat lebih dekat tentang konstruksi selang/line. Lapisan pada kable rem hidrolik biasanya terdiri dari 3 lapisan Inner Tube Lapisan tubing ini dirancang untuk menampung cairan. Biasanya menggunakan bahan teflon karena tidak bereaksi atau menimbulkan korosi dengan minyak rem. Lapisan Aramid Kevlar Memberikan kekuatan dan struktur kabel. Lapisannya berpola anyaman, kuat untuk menahan tekanan tinggi, dan tidak akan berubah bentu. Kevlar juga sangat ringan, yang merupakan komponen yang diinginkan untuk setiap komponen sepeda, dan juga dapat dipotong dengan mudah dan dipasang kembali menggunakan alat hose/cable fitting. Outer Casing Berfungsi sebagai lapisan pelindung terluar untuk lapisan Kevlar dan inner tube, serta mengurangi lecet pada frame sepeda. Lapisan selang pada jalur rem hidrolik Selang Rem Steel braided Steel braided artinya baja yang dianyam, jadi kabel terbuat dari anyaman benang-benang baja, yang terasa kasar kalau dipegang. Steel braided memiliki beberapa kelebihan dibandingkan kabel hidrolik standar. Steel braided juga biasanya memiliki konstruksi 3 lapis, lapisan paling dalam mengandung cairan rem dan ada lapisan paling luar yang memberikan perlindungan terhadap lecet pada rangka sepeda. Perbedaan utama adalah di lapisan tengah yang bukan terbuat dari Kevlar, tetapi terbuat dari stainless steel. Steel braided dirancang agar lebih tahan terhadap tekanan dibandingkan dengan kabel rem standar. Keuntungannya adalah bentuknya yang kaku dan sangat kuat terhadap tekanan, lebih kuat dari kabel rem standard yang biasanya terbuat dari plastik. Jadi ketika tekanan diberikan pada tuas rem, semua tekanan akan disalurkan oleh minyak rem ke caliper rem sepeda, tidak ada tekanan yang terbuang akibat dari tekanan ke arah dinding kabel rem. Contoh kabel rem hidrolik yang rudak atau buruk adalah, ketika rem ditekan, kabel rem mengembang, yang artinya tekanan sebagian besar lari ke dinding kabel, bukan ke arah caliper rem sepeda, sehigga kita perlu untuk menekan tuas rem lebih keras lagi untuk menahan laju sepeda. Kekuatan adalah keuntungan utama dari kabel rem steel braided. Dan juga, banyak pesepeda yang lebih menyukai tampilannya, dibandingkan kabel rem hitam dari plastik, yang hampir dipakai oleh semua sepeda. Kulit selang braided steel Minyak Rem/ Brake Fluid Sistem pengereman hidrolik biasanya menggunakan salah satu dari dua jenis minyak rem, yaitu cairan DOT DOT brake fluid atau oli mineral mineral oil. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa kedua cairan tidak boleh dicampur. keduanya terbuat dari bahan kimia yang sangat berbeda dan lapisan dalam sistem pengereman juga berbeda; sehingga kalau kita mencampur atau mengganti satu fluida dengan fluida yang lain pastinya akan merusak rem sepeda. Di sisi lain, mencampur cairan dari jenis yang sama tidak juga disarankan, walaupun ada juga yang memperbolehkannya, kita harus mengetahui karakter dari jenis minyak rem yang akan dicampur. Misalnya kita bisa mencampur cairan DOT 4 dengan DOT tanpa merusak sistem pengereman sepeda. Cairan Rem DOT DOT sendiri kependekan dari Department of Transportation atau departemen transportasi nya Amerika Serikat. Semua minyak rem yang dipakai di Amerika Serikat harus disetujui dan akan dibagi lagi kategorinya untuk jenis pemakain minyak rem yang sesuai. Dan standard klasifikasi DOT beserta kelasnya juga dipakai secara global. Pembagian kelas minyak rem DOT berdasarkan titik didih kering dan basah, kekentalan, dan bahan dasarnya. Tabel karakterisitik umum dari minyak rem DOT DOT Titik didih kering Titik didih basah* Batas kekentalan Bahan dasar DOT 2 190 °C 374 °F 140 °C 284 °F ? castor oil/alcohol DOT 3 205 °C 401 °F 140 °C 284 °F 1500 mm2/s glycol ether DOT 4 230 °C 446 °F 155 °C 311 °F 1800 mm2/s glycol ether/borate ester LHM+ 249 °C 480 °F 249 °C 480 °F 1200 mm2/s mineral oil DOT 5 260 °C 500 °F 180 °C 356 °F 900 mm2/s silicone DOT 260 °C 500 °F 180 °C 356 °F 900 mm2/s glycol ether/borate ester *Titik didih basah mengacu pada cairan dengan kadar air setelah masa pakai 1 tahun. Minyak rem DOT 3, 4 dan berbasis glikol-eter dan terdiri dari berbagai pelarut serta bahan kimia. Cairan rem glikol-eter bersifat higroskopis meyerap air, yang berarti mereka menyerap air bahkan pada tingkat tekanan atmosfer normal. Tingkat penyerapannya secara umum adalah sekitar 3% per tahun. Kadar air pada minyak rem akan mempengaruhi kinerja dengan mengurangi titik didihnya. Karena itu disarankan untuk mengganti minyak rem setelah 1 sampai 2 tahun pemakaian. Minyak rem DOT 5 Minyak rem DOT 5 tidak sama dengan DOT sangat berbeda dai minyak rem DOT kelas lainnya, karena berbahan dasar silikon, bukan glycol-ether. Bahan silicone pada minyak rem sangat hydrophobic tidak menyerap air dan tidak boleh dicampur dengan minyak rem DOT kelas lainnya. Karena DOT 5 tidak menerap air, maka air akan terkumpul dan pada suhu ekstrem bisa mendidih atau membeku pada satu titik di kabel rem sepeda, sehingga dapat merusak sistem rem hidrolik. Ini makanya minyak rem hidrolik higroskopis meyerap air lebih banyak dipakai pada sepeda. Mineral Oil / Minyak Mineral Mineral Oil tidak begitu terstandarisasi pada minyak rem, tidak seperti minyak rem DOT yang memiliki kriteria dan standarisasi yang jelas. Standard pada mineral oil untuk bahan, kinerja, dan titik didih bisa berbeda dari setiap merek yanga ada. Produsen mineral oil Shimano dan Magura meracik minyak rem mineral oil mereka sendiri, sehingga kita tidak boleh mencampur dengan minyak rem DOT karena ini kemungkinan akan memiliki efek buruk pada kabel dan performa rem. Keuntungan mineral oil adalah, tidak seperti kebanyakan cairan DOT, mineral oil tidak menyerap air hydrophobic. Ini berarti bahwa rem tidak perlu diservis sesering mungkin, tetapi kadar air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menyatu dan membeku / mendidih dan akan mempengaruhi kinerja rem. Mineral oil juga tidak korosif yang berarti penanganan cairan dan tumpahan mineral oil lebih tidak berbahaya. Perbedaan warna minyak REM DOT dan Mineral Oil Setiap merk dan jenis rem tidak memakai minyak rem yang sama, tabel di bawah untuk melihat keragamanan jenis minyak rem yang dipakai pada berbagai merk rem sepeda. Cek dan lihat spesifikasi produk untuk onformasi lebih pasti. Manufacturer Jenis Minyak Rem Avid Dot Fluid Bengal Dot Fluid Clarks Dot Fluid Formula Dot Fluid Giant Dot Fluid Mineral Oil Hayes Dot Fluid Hope Dot Fluid Magura Mineral Oil Quad Dot Fluid Shimano Mineral Oil Tektro Mineral Oil Sistem Terbuka atau Tertutup? Sistem master silinder dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu terbuka dan tertutup. Sistem terbuka / open system Hampir semua sepeda keluaran sekarang menggunakan rem sistem hidrolik terbuka. Terbuka bukan berarti terbuka, tetapi ada bagian di dalam sistem yang memiliki kontak dengan udara. Ruang uadara dalam sistem hidrolik ini disebut bladder. Jadi pada sistem terbuka ada reservoir dan blasdder. Reservoir adalah seperti tangki atau wadah untuk menampung cairan/minyak. dengan adanya reservoir dan bladder, memungkinkan cairan untuk ditambahkan atau dikurangi dari sistem secara otomatis pada saat digunakan. Tangki reservoir dan bladder dapat menyimpan menyimpan luapan cairan yang memuai akibat panas yang dihasilkan oleh pengereman, karena masih memiliki ruang udara di dalamnya. Reservoir juga akan memberikan cairan tambahan secara otomatis jika diperlukan ketika brake pad mulai aus dan menipis, sehingga piston perlu menekan lebih dalam dan jauh untuk mengkompensasi brake pad yang semakin tipis. Pada sistem terbuka, bladder memiliki kemampuan untuk membesar dan berkontraksi jika ada pemuaian minyak rem, tanpa mengubah rasa’ pada rem sepeda. Pada sistem terbuka yang bagus, kita bisa menambah minyak rem, memotong selang tanpa harus mem-bleed system. Tangki rervoir dan bladder pada rem sepeda hidrolik Sistem tertutup / closed system Banyak dipakai pada sepeda lama. Sistem ini juga menggunakan reservoir untuk minyak rem, namun tidak memiliki bladder untuk mengimbangi pemuaian minyak rem dan juga untuk mengkompensasi keausan pada berake pad. Tidak ada ruang udara di dalam sistem ini, semua ruang dipenuhi dengan minyak rem. Sehingga untuk mengatur tingkat dan jumlah minyak rem harus dilakukan secara manual melalui bleed port. Akan ada pekerjaan tambahan jika kita harus menambah atau mengurangi minyak rem, yang mungkin terjadi karena pemuaian, penyusutan, atau rotor disc brake yang menipis. Jika rotor disc brake menipis, tentunya piston pada caliper perlu menekan lebih dalam agar cengkraman tetap kuat, yang artinya perlu menambah minyak rem lagi pada sistem tertutup ini. Sistem terbuka dan tertutup pada rem hidrolik sepeda Bleed adalah istilah yang dipakai ketika kita membuka sistem hidrolik untuk menambah atau mengurangi atau menguras minyak rem di dalamnya. Tujuan bleed bisa untuk mengatur jumlah minyak rem, mengganti minyak rem, atau untuk mengeluarkan udara yang terperangkan di dalam minyak rem. Bleed kit adalah peralatan khusus yang dipakai untuk melakukan bleed bleeding. Rem Hidrolik vs mekanik Seperti yang telah kita ketahui, ada dua jenis mekanisme pada rem cakram disc brake hidrolik dan mekanis. Rem mekanis menggunakan sistem penarikan dengan kabel bowden, seperti pada kebanyakan sistem rim brake rem yang menjepit rim/velg sepeda pada umumnya, sedangkan rem hidrolik menggunakan fluida/cairan/minyak untuk memindahkan gaya dari tuas rem ke kaliper. Perbedaan utama antara keduanya adalah efisiensi. Meskipun rem cakram mekanis akan lebih baik daripada rim brake terutama di tempat basah, rem cakram sistem mekanis tidak bisa menyamai efisiensi sistem hidrolik. Sistem mekanis/kabel memiliki kekurangan yang sama dengan rim brake, bisa terjadi hilangnya tekanan dan gaya pada jalur kabel dan hose karena kabel dan hose juga saling menggesek. Jadi ketika kita tarik/tekan tuas rem dengan kekuatan 100%, ada sebagian gaya dan tenaga yang hilang pada kemacetan atau gesekan antara kabel dan hosenya, sehingga pada kaliper tenaga sudah tidak 100% lagi. Sedangkan pada rem hidrolik, gesekan antara minyak rem dan hose selang sangat minim, karena minyak bersifat licin. dan yang lebih menguntungkan adalah, sistem rem hidrolik bisa melipatgandakan atau meningkatkan kekuatan dari tekan tuas rem ke kaliper rem. Artinya, ketika kita menekan tuas rem dengan kekuatan 100%, sistem rem hidrolik akan meningkatkan kekuatan tekan di kaliper menjadi lebih besar tergantung kondisi dan kualitas rem hidroliknya. Sehingga pada sepeda dengan rem hidrolik, tuas rem terasa ringan, cukup ditekan dengan satu jari sudah bisa mengurangi atau menghentikan laju roda sepeda. Kelebihan dan kekurangan rem hidrolik Kelebihan lain rem hidrolik adalah perawatan rem hidrolik yang lebih mudah dibanding rem mekanik. Rem mekanik yang menggunakan kabel, seiring masa pakainya, kabel akan melar, sehingga perlu distel ulang dengan menarik kabel agar kabel tetap pada kondisi yang tegang agar rem berfungsi maksimal, mungkin harus dilakukan setiap 2 bulan pada pemakaian aktif. Potensi untuk kemasukan kotoran, air dan terjadi karat juga lebih mudah terjadi pada sistem rem kabel. Sistem rem kabel vs Hidrolik pada sepeda Rem hidrolik berada dalam sistem yang tertutup dan kedap karena mengandung cairan. Jadi lebih aman untuk kemasukan kotoran, dan selama tidak ada kabel yang rusak atau bocor, akan aman2 saja. Penggantian minyak rem juga dilakukan pada periode yang lebih lama, bisa setiap 1 atau 2 tahun. Kekurangan rem hidrolik adalah ketika terjadi kebocoran atau minyak rem yang mendidih karena terlalu panas. Untuk memperbaiki kebocoran, perlu alat-alat khusus seperti bleed kit dan pengetahuan teknis sepeda yang lebih tinggi. Pada saat minyak rem sudah mendidih, sering terjadi kegagalan atau disfungsi rem yang bisa berakibat fatal rem sistem kabel juga bisa panas dan putus dan berakibat fatal juga, tetapi dengan periode waktu yang lebih lama. Rem dengan kabel/kawat dengan kualitas bagus dan kondisi terawat memiliki performa yang lebih baik dari rem hidrolik yang murahanan atau yang tidak terawat. Jadi tidak bisa disimpulkan bahwa rem hidrolik lebih baik dari rem kabel/mekanik. Walaupun secara sistem, rem hidrolik memiliki kinerja rem yang lebih efektif dan efisien. Rem hidrolik lebih mudah untuk menghasilkan modulasi yang ideal ini. Bukan berati sistem rem kabel tidak bisa, sistem rem kabel yang baik dan terawat dan sudah disetting dengan bagus juga bisa mendapatkan modulasi rem yang ideal. Harga sepeda gunung dengan rem hidrolik biasanya lebih mahal daripada sepeda dengan rem kabel, begitu juga dengan komponen yang dijual bebas. Tetapi pada kelas/level yang berbeda, rem kabel juga bisa lebih mahal dibandingkan dengan rem hidrolik. Modulasi rem sepeda Kita mungkin pernah mendengar istilah modulate atau modulation pada rem sepeda. Modulasi pada rem adalah seberapa distribusi banyaknya tekanan yang terjadi pada roda sepeda akibat dari variasi tekanan yang dilakukan pada tuas rem. Salah satu keuntungan rem hidrolik adalah lebih mudah untuk mencapai modulasi ideal. Tidak ada modulasi pada rem artinya tidak ada pengereman. Untuk lebih mudah dipahami, kita lihat penjelasan contoh dan gambar di bawah Modulasi rendah / low modulation Tuas rem sepeda tidak perlu ditekan dalam untuk mendapatkan penguncian roda yang maksimal. Artinya rem sepeda tidak bisa ditekan terlalu dalam, karena dengan menekan sedikit saja, roda sepeda sudah terkunci maksimal. Modulasi rendah terlihat tidak terlalu bahaya, karena roda tetap bisa dikunci secara maksimal. Tetapi memerlukan feeling yang sangat pas pada penekanan tuas roda sepeda, yang sering terjadi pada modulasi rendah adalah roda sering menglami skid/ngepot, karena penekanan penguncian roda sangat mudah terjadi ketika tuas rem ditekan. Modulasi tinggi / high modulation Tuas rem sudah ditekan sangat dalam, bahkan sampai mentok, tetapi roda sepeda masih belum terkunci secara maksimal. Modulasi tinggi sangat berbahaya, apalagi kalau sepeda pada kecepatan tinggi, rem sepeda tidak akan bekerja maksimal, dan dapat berakibat kecelakaan. Modulasi ideal / ideal modulation Penguncian roda sepeda responsif seiring kedalaman tuas rem yang ditekan. Artinya, kekuatan penguncian roda mengikuti kedalaman tuas rem yang ditekan, ketika tuas rem sudah atau hampir mentok, disitulah kekuatan penguncian roda mencapai 100%. Modulasi ideal memiliki rentang kedalaman tuas yang lebih panjang, sehingga lebih mudah untuk mengontrol pengereman pada sepeda. Modulation atau kontrol kekuatan rem sepeda Mengapa rem hidrolik gagal Rem hidrolik dapat tidak berfungi/gagal atau untuk sementara karena berbagai alasan, seperti kebocoran atau rem yang aus setelah digunakan dalam waktu lama. Seperti yang kita ketahui ada beberapa prinsip penting di balik rem hidrolik. Hidraulik mengandalkan tekanan di dalam sistem dan rem mengandalkan gesekan. Kerusakan pada salah satunya akan mengakibatkan kegagalan sistem rem. Sebagai contoh, hilang atau berkurangnya minyak rem akan menurunkan tekanan di dalam sistem karena tekanan dari tuas rem tidak memiliki media apa pun untuk mentransfer tekanannya. Di sisi lain jika minyak rem menyentuh bantalan rem brake pad atau rotor, maka akan licin dan mengurangi gesekan untuk menahan laju roda. brake pad sepeda yang rusak Contoh di atas harus jelas bagi kebanyakan orang, tetapi bagaimana dengan penyebab kegagalan rem yang kurang jelas alasannya? Ada beberapa jenis kegagalan pada sistem rem sepeda. Di bawah ini adalah ikhtisar dari tiga jenis tersebut. Pad Fade Semua bahan dan material memiliki koefisien atau kurva gesekan yang dipengaruhi oleh suhu atau temperatur. Setiap material memiliki suhu kerja yang optimal di mana koefisien gesekan mencapai nilai tertinggi. Penggunaan rem lebih lama dan keras akan meningkatkan tempratur, melebihi temperatur optimal yang menyebabkan koefisien kurva gesekan menurun. Temperatur yang tinggi ini dapat menyebabkan elemen-elemen tertentu di dalam material meleleh, rusak, pecah yang akan yang menyebabkan efek licin, seperti pada brake pad “campuran”. Biasanya resin pengikat pada brake pad yang pertama rusaka, lalu partikel logam dapat meleleh. Pada suhu yang sangat tinggi, material dapat mulai menguap menyebabkan pad menggesek lapisan bahan yang teruapkan atau terlelehkan yang bertindak sebagai pelicin. Karakteristik pad fade adalah ketika tuas ditekan kuat kuat dan roda tidak akan berhenti, bahkan pada saat kita menekannya sekuat tenaga. Biasanya hal ini terjadi setelah pengereman yang lama dan menerus, lalu secara mendadak rem kehilangan gigitannya, karena beberapa bagian dari brake pad sudah kepanasan, meleleh dan menguap. Green Fade Green Fade mungkin merupakan jenis disfungsi rem yang paling berbahaya yang sering terjadi pada brake pad baru. Brake pad terbuat dari berbagai jenis bahan tahan panas yang disatukan bersama dengan pengikat resin. Green Fade dianggap paling berbahaya karena tidak dalam ekpektasi pesepeda pada rem baru. Banyak orang akan menganggap bantalan rem baru sebagai yang bantalan rem yang sempurna dan dapat digunakan dengan keras dari kayuhan pertama. Pada brake pad baru, resin ini akan menyatu dan mengikat material lain lebih kuat, setelah dipanaskan, panasnya diperoleh dari gesekan dengan rotor atau disc brake. Alangkah baiknya jika kita mencoba brake pad baru, dengan melakukan pengereman selama sekitar 6 detik beberapa kali pada kecepatan biasa. Lalu pastikan tekanan pada tuas rem sudah sesuai dengan yang kita inginkan, sebelum memakaianya pada perjalanan yang sebenarnya. Fluid fade Fluid fade disebabkan oleh minyak rem yang mendidih oleh panas dari pada kaliper dan kabel rem. Ketika digunakan dalam kondisi ekstrem, panas dari brake pad dapat berpindah ke kaliper dan minyak rem sampai mendidih, menghasilkan gelembung dalam sistem cairan/minyak rem. Karena gelembung dapat menyerap tekanan, akan menghasilkan perasaan seperti menekan busa/sponge ketika menekan tuas rem, karena input tekanan tidak semuanya ditransfer ke kaliper. Penyebab utama fluid fade adalah air yang diserap dari udara mengurangi suhu didih minyak rem, membuat minyak rem lebih mudah mendidih. Minyak rem DOT memiliki kecenderungan untuk menyerap air dari udara di sekitarnya, terutama dalam kondisi lembab dan panas. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa kita perlu mengganti minyak rem setiap tahunan. Sistem hidrolik pada rim brake Sistem rem hidrolik tidak hanya dipakai pada rem cakram. Rim brake seperti rem yang biasa dipakai pada sepeda balap, juga banyak yang menggunakan sistem rem hidrolik. Beberap pabrikan sepeda balap ada yang memakai rem hidrolik, begitu juga dengan sepeda BMX. Ada banyak produk 3rd party yang bisa kita beli, untuk mengganti rem kabel menjadi rem hidrolik jika kita mau. Memang belum banyak dipakai, beberapa orang berpendapat karena cengkramana dari rem hidrolik yang lebih kuat, sehingga ketika dipakai pada rim brake, dapat membuat rim sepeda berubah bentuk. Entah karena rim/velg sepeda lebih kuat tergesek, atau juga karena tekanan yang diterima rim/velg lebih besar. Jadi berpotensi terjadinya perubahan bentuk velg sepeda. Sistem hidrolik pada rim brake Pada sepeda BMX juga ada yang mencoba untuk memakai sistem hidrolik, dan secara umum sepeda BMX memakai rem jenis rim brake, U brake dan lainnya, tetapi hal ini membuat harga sepeda BMX menjadi semakin mahal. Pemakaian rem sepeda hidrolik pada sepeda BMX lebih cocok untuk BMX race, karena membutuhkan penghentian laju sepeda untuk bermanufer pada belokan dengan cepat. Untuk freestyle, park, sepertinya tidak begitu perlu karena style BMX lainnya biasanya tidak memerlukan kecepatan tinggi, sehingga rem kabel sudah cukup pada sepeda BMX. Tidak tidak ada salahnya kalau mau mencoba, mungkin lebih cocok dengan gaya sepeda BMX mu, siapa yang tahu. Pemakaian sistem hidrolik pada rim brake, memerlukan velg yang lebih kuat. Jangan sampai kekuatan dorong membuat rim bengkok, pastikan posisi maksimum jepitan tidak lebih sempit daripada lebar velg sepeda. Magura merupakan salah satu produsen terkemuka yang mengeluarkan banyak varian untuk sistem hidrolik paada rem sepeda jenis rim brake, beberapa jenis produknya bisa dilihat di halaman produk Megura, dan saya untuk katalog lengkap dari Magura bisa dilihat di katalog produk Magura 2019. SRAM juga mengeluarkan beberapa produk menggunakan sistem hidrolik untuk rim brake dan shifternya, contoh produknnya adalah SRAM S-700 DoubleTap Shifters/ Hydraulic Rim Brake. Walaupun memiliki kekuatan yang lebih baik, tetapi perawatan rem hidrolik sedikit lebih repot daripada perawatan kabel rem biasa. Pemakaian sistem hidrolik juga sudah tidak spesifik untuk rem sepeda gunung lagi, sistem hidrolik juga sudah mulai dikembangkan pada sistem derailleur dan pada sepeda balap atau sepeda gravel.
Komponen Rem Tromol Sepeda Motor adalah 1. Brake Drum, 2. Brake Lining, 3. Brake Shoe, 4. Brake Cam Lever, 5. Brake Cam, 6. Return Spring, 7. Tuas Penghubung, 8
REM HIDROLIK Sistem rem hidraulik digunakan sebagai sistem penyalur rem untuk menyalurkan tenaga pengereman dari pedal menuju aktuator rem. Pembahasan mengenai rem hidraulik adalah sebagal berikut. 1. Pengertian Rem Hidraulik Pada sepeda motor, sistem pengereman ada yang menggunakan Kabel, tuas, atau minyak rem untuk meneruskan gaya pengereman. Penggunaan minyak rem adalah salah satu ciri dari sistem rem hidraulik. Sistem hidraulik adalah sistem yang memanfaatkan zat cair untuk melakukan suatu gerakan. Gerakan ini dapat berupa gerakan Segaris atau putaran. Sistem rem hidroulik pada sepeda motor atau mobil bekerja berdasarkan prinsip Hukum Archimedes, yang berbunyi Jika suatu zat cair dikenakan tekanan maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Sistem hidraulik ini juga bekerja berdasarkan Hukum Avogadro, yang berbunyi sebagai berikut "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair maka benda itu akan mendapat tekanan Ke atas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut. Jadi, pengertian dari sistem rem hidraulik adalah suatu sistem pengereman pada sepeda motor yang menggunakan media cairan minyak rem sebagai penghantar atau penerus gerakan dalam bekerjanya. Salah satu aplikasi dari sistem hidraulik pada sepeda motor digunakan pada rem cakram. 2. Jenis-jenis Rem Cakram Hidraulik Rem cakram hidraulik dapat dibagi menjadi dua jenis yang banyak digunakan pada sepeda motor. Pembagian ini berdasarkan pada caliper-nya, yaitu sebagal berikut a. Tipe fixed caliper Rem cakram tipe ini memiliki caliper yang posisinya tetap atau tidak mengalami perubahan, baik ketika melakukan pengereman maupun tidak. Saat proses pengereman berlangsung, kedua piston rem akan menjepit sehingga menekan kedua kampas rem untuk menjepit Piringan rem yang berapada pada roda kendaraan. b. Tipe floating caliper Rem cakram tipe ini terdiri atas satu ataupun dua piston yang terletak hanya pada satu sisi caliper saja Miekanisme kerja rem cakram tipe floating adalah ketika pedal rem dinjak/ditarik, piston akan menekan master silinder dan disalurkan pada Rem Cakram Hidraulik Rem cakram hidraulik biasanya digunakan pada sepeda motor Pada sistem pengereman ini, tenaga hidraulik dari fluida berupa minyak rem digunakan sebagai tenaga pendorong dari pedal atau handel rem ke brake pad atau kampas rem. Sistem pengereman pada cakram hidraulik memiliki beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk menjalankan fungsi pengereman. Komponen-komponen rem cakram hidraulik meliputi handel rem, master silinder rem, reservoir tank, selang rem, minyak rem, caliper, cakram rem, dan kampas rem. 1. Handdel Rem Handel rem merupakan komponen yang bertungsi mendorong minyak rem. Komponen ini juga biasa disebut dengan tuas untuk rem depan dan pedal rem untuk rem belakang. 2. Master Silinder Rem Master silinder rem disebut juga dengan master rem. Komponen ini berfungsi mengubah kekuatan mekanik menjadi kekuatan tekanan yang berasal dari minyak rem untuk menekan kampas rem pada caliper. Cara kerja dari bagian ini adalah memompakan minyak rem fluida dari reservoir tank ke caliper melalui penghubung berupa selang. Master silinder rem terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut. a. Reservoir tank berisi minyak rem. b. Master piston penekan. C. Pegas pengembali memantulkan handel rem untuk kembali keposisi semula. d. Handel rem penekan piston. 3. Reservoir Tank Reservoir tank adalah tempat untuk menampung minyak rem. Pada reservoir tank, terdapat jendela pengintai yang berfungsi mengontrol ketinggian minyak rem. komponen reservoir tank terdiri atas Dagian-bagian berikut. a. Sekrup atau baut. b. Cap atau tutup reservoir. C. Set plate atau pelat diafragma. d. Diafragma. e. Upper level. f. Lower level. g. Ventilast. 4. Selang Rem Selang rem merupakan komponen pada SIstem pengereman yang bertungsi sebagai Saluran minyak rem yang mendorong master Silinder rem untuk menekan caliper. 5. Minyak Rem Pada umumnya, minyak rem tidak mengandung minyak bumi. tetapi mengandung poliglikol eter, glikol eter, dan aditif. Minyak rem berfungsi menyalurkan tenaga hidraulik karena minyak rem memiliki sifat seperti fluida cairan. Tenaga hidraulik disalurkan kesemua sistem melalui minyak rem. Sifat-sifat yang dibutuhkan dari minyak rem adalah sebagai berikut. a. Memiliki titik didih tinggi. Hal ini penting agar minyak rem tidak mendidih ketika temperatur tinggi saat pengereman. Semakin tinggi titik didih minyak rem, maka semakin baik pula kualitas minyak rem tersebut. b. Tidak menimbulkan karat. c. Mempunyai performa pelumasan yang baik. d. Memiliki viskositas kekentalan yang tinggi. Minyak rem yang baik harus memiliki viskositas tetap yang berfungsi meneruskan tekanan. e. Tidak merusak bahan karet. 6. Caliper Caiiper bertungsi sebagai rumah bagi kampas rem. Selain itu, caliper juga berfungsi sebagai komponen yang akan mengubahtekanan hidraulik menjadi energi gerak berupa tekanan. Bagian ini memiliki konstruksi pemasangan yang statis dan terpisah dengan cakram rem ataupun roda. Oleh karena itu, ketika roda terus berputar, caliper rem akan tetap statis. Bagian ini merupakan yang membedakan jenis-jenis rem cakram pada sepeda motor, yaitu fixed caliper dan floating caliper. 7. Cakram Rem Cakram rem atau disebut juga dengan piringan cakram disc brake bertungsi sebagai media gesek dari kampas rem. Piningan cakram ditempatkan pada roda dan membuat piringan cakram berputar mengikuti putaran roda. Saat tuas rem ditarik, kampas rem yang menekan piringan cakram akan membuat roda melambat ataupun berhenti akibat gesekan kampas rem terhadap cakram yang berputar 8. Brake Pad atau Kampas Rem Kampas rem adalah komponen rem cakram yang berfungsi mengubah energi kinetik dari kendaraan menjadi energi panas melalui gesekan dan sebagai media gesek pada cakram. Kampas rem berupa pelat baja yang pada permukaannya ditempel dengan bahan gesek kampas. Pada saat pengereman berlangsung, bahan gesek/kampas rem tersebut bergesekan dengan cakram rem. Kampas rem biasa/sering disebut juga sebagai brake pad atau disc pad. Kampas rem perlu diganti secara berkala karena seiring kendaraan digunakan, komponen ini akan terkikis akibat gesekan pengereman. Pada beberapa jenis kampas rem, ditambahkan penggunaan metalic plate anti-sequel shim yang terletak pada sisi piston dan berfungsi mencegah bunyi yang terjadi akibat proses pengereman.
3. Rem dapat memperlambat dan memberhentikan laju suatu mesin 4. Ada bermacam – macam rem yang digunakan dalam suatu mesin. 3.2 Saran 1. Kepada para mahasiswa Teknik mesin agar terus berkarya dan berinovasi dalam teknologi tepat guna. 2. Jangan pernah menyerah, bangkitkan semangat dalam belajar. 3.
Sistem Rem – Salah satunya sistem yang ada di kendaraan ialah sistem rem. Pada sistem rem merupakan bagian dari casis kendaraan. Sistem rem pada kendaraan memiliki peranan yang sangat penting. Untuk lebih jelasnya terkait sistem rem baik pengertian, fungsi, jenis, komponen, dan cara kerjanya akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini. Pengertian rem merupakan suatu sistem yang bekerja untuk perlambat atau hentikan putaran. Sistem rem bekerja menggunakan konsep yaitu mengganti tenaga kinetik jadi panas dengan menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar-putar hingga putarannya akan melamban, dengan begitu kecepatan kendaraan jadi perlahan atau stop karena ada kerja rem. Sistem rem pada kendaraan sebagai satu bagian utama sebagai keamanan dalam mengemudi, tidak berfungsinya rem bisa memunculkan bahaya dan keamanan mengemudi jadi terusik. Oleh karenanya elemen rem yang bersinggungan ini harus tahan pada gesekan tidak gampang aus, tahan panas dan tidak gampang berbeda wujud di saat bekerja dalam temperatur tinggi.Aditya, Sugihartana. 2014 Fungsi Sistem Rem Pada Kendaraan Pada kendaraan baik sepeda motor atau mobil, harus ada sistem rem karena ingat fungsi sistem rem yang penting untuk kendaraan. Pada intinya sistem rem pada kendaraan mempunyai beberapa fungsi, yakni Mengurangi pergerakan atau kecepatan kendaraan. Menghentikan kecepatan kendaraan. Untuk memungkinkannya kendaraan bisa parkir rem parkir/ hand brake di tempat yang tidak rata pada tanjakan atau turunan. Sebagai alat yang jamin keselamatan dan keamanan pengendara. Macam Jenis Sistem Rem 1. Rem Cakram Disc Brake Rem cakram yang mempunyai diikuti wujud lurusan besi berupa piringan atau cakram. Peranan cakram sama dengan tromol, yakni sisi yang dihimpit. Pada dasarnya, style menekan rem cakram dipacu gerak hidrolik atau pneumatic. Rem cakram umumnya diterapkan pada ke-2 roda sisi depan. 2. Rem Tromol Drum Brake Rem tromol mempunyai cover seperti cetakan kue bolu. Dalam cover tromol ada sepasang sepatu rem brake shoe. Proses pemberhentian roda dilaksanakan dengan meningkatkan ke-2 brake shoe, hingga menekan dinding sisi dalam cover tromol. Adapun elemen yang memacu berkembangnya ke-2 brake shoe, yakni perputaran tangkai pengungkit brake shoe floating cam. Pada dasarnya, style menekan rem tromol dipacu gerak hidrolik atau pneumatic. Biasanya rem tromol diterapkan pada ke-2 roda sisi belakang. Kelebihan Dan Kekurangan Pada Pengereman 1 Kelebihan rem tromol Kelebihan rem tromol yaitu dapat digunakan pada kendaraan yang membutuhkan kerja extra dalam pengereman contoh kendaraan operasional seperti bus, truk, minibus 2 Kekurangan rem tromol Rem tromol yang mengaplikasikan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruangan tromol itu. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus buka roda supaya rumah rem bisa dibikin bersih dari kotoran atau debu. Di saat banjir air akan mengumpul pada ruangan tromol hingga air akan mempersulit sistem rem untuk bekerja, jadi sesudah rem tromol terjang banjir, karena itu harus mengeringkannya dengan mencapai 1/2 rem saat meluncur hingga sisi dalam rem tromol kering karena panas karena gesekan, kemudian rem bisa dipakai kembali. 3. Kelebihan rem cakram Rem cakram bisa dipakai dari bermacam temperatur, hingga sebagian besar kendaraan mengaplikasikan sistem rem cakram sebagai unggulannya. Disamping itu rem cakram tahan pada kubangan air hingga pada kendaraan yang sudah memakai rem cakram bisa terjang banjir. Selanjutnya rem cakram mempunyai sistem rem yang berpendingin di luar terbuka hingga pendinginan bisa dilaksanakan di saat mobil meluncur, ada banyak cakram yang diperlengkapi oleh sirkulasi ventilated disk atau cakram yang mempunyai lubang hingga pendinginan rem lebih optimal dipakai. Manfaat rem cakram banyak dipakai pada roda depan kendaraan karena style dorong untuk stop di bagian depan kendaraan semakin besar dibanding ada di belakang hingga memerlukan pengereman yang lebih dari sisi depan. Tetapi sekarang ini sudah banyak mobil yang sudah memakai rem cakram pada ke-4 rodanya, khususnya jenis mobil sedan. 4. Kekurangan pada rem cakram Rem cakram yang karakternya terbuka mempermudah debu dan lumpur melekat, lama-lama lumpur / kotoran itu bisa menghalangi performa pengereman sampai menghancurkan elemen di bagian caliper seperti piston jika didiamkan lama. Oleh karenanya perlu dilaksanakan pembersihan sekerap kemungkinan. Jika anda biasa tersebar di daerah perkotaan, masalah semacam ini tak perlu dicemaskan. Komponen Sistem Rem Pada Kendaraan Seterusnya kita akan ulas satu-satu dari komponen sistem rem 1. Pedal Rem Pedal rem direncanakan dengan konsep kerja pengungkit. Jadi saat sebelum diketemukan booster, pedal rem ini direncanakan supaya kita lebih enteng saat mengerem. Pedal rem harus memiliki jarak dengan lantai saat di rem. Dan harus memiliki gerak bebas saat tidak didesak. 2. Master silinder master rem Master silinder ialah komponen yang mengganti penekanan pedal jadi penekanan hidraulis. Terbagi dalam reservoir tank yang berisi minyak rem dan berisi piston dan silinder yang menghidupkan penekanan hidraulis. Selanjutnya penekanan hidraulis ini akan dikirim ke masing-masing roda. Bila roda depan memakai rem cakram bermakna dilanjutkan ke brake caliper apabila rem belakang memakai rem tromol karena itu penekanan akan dilanjutkan ke arah silinder roda. Ada banyak type master silinder yakni type tunggal dan type double. 3. Booster Rem Booster rem ialah salah satu bagian sistem rem yang berfungsi untuk tingkatkan tenaga penekanan pedal hingga jadi lebih besar dan daya pengereman jadi lebih besar. Boster rem biasanya dipasang jadi satu dengan master silinder. Tapi ada pula yang terpasang terpisah dari master silinder. Cara kerja booster rem manfaatkan kevakuman dari intake manifold. Di dalam boster ada membran yang bakal diambil oleh kevakuman barusan saat kita mengerem. Kevakuman ini terjadi saat kita melepaskan pedal gas dan thorttle tertutup saat mesin hidup. Untuk mesin diesel kevakuman diambil dari pompa vakum yang biasanya terpasang pada alternator. Pada beberapa mobil bensin kami saksikan memakai pompa vakum yang tertentu. Umumnya diputar oleh kutub nok camshaft. Contoh pada land rover evoque, mercedes W204, bmw mesin N20, dan lain-lain 4. Pipa rem Pipa rem berperan salurkan penekanan dan minyak rem dari master silinder ke masing-masing roda. Dan pada beberapa bagian yang membutuhkan gerak bebas, karena itu pipa rem dihubung dengan selang fleksibel. 5. Katup penyeimbang Katup P Salah satu komponen sistem rem ialah katup penyeimbang yang digunakan untuk membagikan tenaga hingga bisa memberi pengereman yang semakin besar pada roda depan dibanding roda belakang. Mengapa pengereman roda depan agar lebih besar? Mobil dengan mesin dimuka berbobot yang lebih berat pada bagian depan. Bila mobil direm, karena itu titik berat kendaraan akan geser kedepan karena style inersia. Seperti kita saat mengerem, akan condong menunduk di depan kan? Karena beban condong dimuka, maknanya pengereman roda depan agar lebih besar. Adanya katup P, tenaga pengereman rem depan akan dipisah semakin besar. Rem bagian depan biasanya semakin besar. 6. Selang rem Perannya sama dengan pipa rem, namun harus fleksibel tapi kuat. Jika di bedah, karetnya tebel dan seratnya kuat. 7. Cakram Piringan rem atau cakram akan diapit oleh brake pad hingga bersinggungan dan mobil melamban. Umumnya dibuat dari besi tuangkan, meskipun ada yang saya temui memakai bahan ceramic Jika dari type, sekurang-kurangnya ada tiga yakni kompak, type sirkulasi dan type kompak dengan tromol 8. Kaliper rem Kaliper rem atau caliper, di dalamnya ada piston dan seal. Yang nanti akan mendesak brake pad saat kita mengerem. Biasanya mobil memakai type floating caliper. Menjadi pistonnya cuman ada disamping saja. Meskipun pada beberapa mobil tertentu memakai fixed caliper. 9. Brake pad Brake pad ini yang menjepit piringan saat terjadi pengereman. Pad saat ini biasanya dibikin tanpa kandungan asbes yang beresiko untuk pernafasan kita. Formasi brake pad kurang lebih seperti di bawah ini. Dan hingga saat ini yang saya temui ada banyak tambahan seperti diperlengkapi sensor ketebalan brake pad 10. Tromol rem Pada rem tromol, saat kita lakukan pengereman karena itu sepatu rem brake shoe akan megar dan mendesak bagian dalam tromol rem yang berputar-putar. 11. Silinder roda wheel silinder Wheel silinder atau silinder roda terbagi dalam beberapa komponen. Di dalamnya ada piston, seal dan lain-lain. Saat kita lakukan pengereman, silinder roda akan mendesak sepatu rem untuk megar. Kita akan temui mobil yang memakai satu silinder roda dan bisa saja dua silinder roda. 12. Sepatu rem brake shoe Umumnya sepatu rem dibikin dari plat baja yang dilapis kampas rem. Biasanya saat ini umumnya sepatu rem non asbestos, hingga aman untuk pernafasan kita saat bersihkan. Pada kendaraan besar, kampas rem dikeling dengan plat baja sepatu rem. Tapi pada mobil kecil biasanya akan dilem 13. Rem parkir Rem parkir dipakai saat kita parkir atau stop saat keadaan miring. Misalkan ditanjakan atau di turunan pada keadaan macet. Rem parkir biasanya memakai sistem mekanis, karena tidak kuat bila memakai rem hidraulis. Bukan kuat pengeremannya, tapi rem hidraulis bila ditahan dalam status mendesak beberapa hari, sealnya akan hancur. Beberapa mobil keluaran terkini banyak yang memakai rem parkir electronic atau EPB Elektronik Parking Brake Cara Kerja Sistem Rem Cara kerja rem yakni pengereman muncul karena gesekan di antara ban dan jalan, gesekan bertambah sesuai pembagian beban pada ban. Saat lakukan pengereman roda depan terlebih dulu lakukan pengereman dan diikuti roda belakang, ini di karenakan saat dilaksanakan pengereman karena itu titik pusat gravitasi kendaraan akan berpindah kedepan karena ada style ineretia dan karena ada beban yang bersatu pada bagian depan. Sistem Rem Kendaraan tidak bisa stop dengan selekasnya saat mesin dibebaskan dengan pemindah daya dan kendaraan condong masih bergerak. Kekurangan ini harus dikurangkan bermaksud untuk turunkan kecepatan gerak kendaraan sampai stop. Mesin mengganti energi panas jadi energi kinetik eneri gerak untuk gerakkan kendaraan. Kebalikannya, rem mengganti energi kinetik menjadi lagi energi panas untuk hentikan kendaraan. Dan pada pengertian lain rem bisa disimpulkan Tenaga gerak putar roda diganti oleh proses gesekan jadi tenaga panas dan tenaga panas itu selekasnya dibuang ke udara luar. Pengereman dilaksanakan dengan cara mendesak sepatu rem yang tidak berputar-putar pada tromol break drum yang berputar-putar bersama roda hingga hasilkan gesekan dan kendaraan melamban untuk stop. Konsep rem ialah mengubah energi gerak jadi energi panas. Biasanya, rem bekerja disebabkan karena ada sistem kombinasi penekanan menantang sistem gerak putar. Dampak pengereman braking effect didapat dari ada gesekan yang diakibatkan di antara dua object / benda.
Berikut adalah langkah-langkah cara kerja rem hidrolik pada sepeda motor: 🛈 Langkah 1: Ketika rem ditekan, master cylinder memompa brake fluid ke dalam caliper. 🛈 Langkah 2: Fluida hidrolik tersebut menghasilkan tekanan pada piston di dalam caliper. 🛈 Langkah 3: Piston di dalam caliper menekan pad rem untuk menekan disc/mesin rem
Prinsip dan Cara Kerja Rem HidrolikKomponen Rem Hidrolik dan Fungsinya1. Master silinder / leverBuka atau Tutup?2. Selang RemKonstruksi selang rem3. Minyak remCairan rem DOTMinyak mineral4. Kaliper RemKonstruksi5. Piston6. Bantalan rem kampas remOrganikSemi-logamSinteredKeramik6. RotorKegagalan / Kerusakan Pada Sistem Rem HidrolikKelebihan dan Kekurangan Rem HidrolikKelebihan rem hidrolikKekurangan rem hidrolikVideo Animasi Cara Kerja Rem HidrolikPenutup Cara Kerja Rem Hidrolik Hidrolis – Rem hidrolik memang memungkinkan kita untuk bergerak dan berhenti lebih cepat jika dibandingkan jenis rem mekanik tromol. Jadi, bagaimana cara kerja rem hidrolik hidrolis sehingga mampu menghentikan laju kendaraan dengan sangat baik? Bahkan, mobil dan sebagian besar sepeda motor juga menggunakan jenis rem hidrolik karena dianggap lebih responsif daripada rem mekanik. Secara umum, terdapat tiga jenis rem berdasarkan penggerak yakni rem mekanik, rem hidrolik dan rem angin. Prinsip dan Cara Kerja Rem Hidrolik Prinsip di balik setiap sistem hidrolik sederhana gaya yang diterapkan pada satu titik ditransmisikan ke titik lain melalui cairan yang tidak dapat dimampatkan. Pada rem saya menyebutnya minyak rem yang ada beberapa varietas berbeda. Seperti yang umum dalam sistem hidrolik, gaya awal yang diterapkan untuk mengoperasikan sistem dikalikan dalam proses. Jumlah perkalian dapat ditemukan dengan membandingkan ukuran piston di kedua ujungnya. Dalam sistem pengereman misalnya, piston yang menggerakkan fluida lebih kecil dari piston yang mengoperasikan bantalan rem sehingga gaya ini berlipat ganda membantu untuk mengerem dengan lebih mudah dan lebih efisien. Karakteristik hidrolik lain yang mudah digunakan adalah pipa / selang rem yang berisi fluida dapat memiliki ukuran, panjang, atau bentuk apa pun yang memungkinkan saluran diumpankan hampir di mana saja. Mereka juga dapat dipecah untuk memungkinkan satu silinder master untuk mengoperasikan dua atau lebih silinder pendukung jika diperlukan. Baca Juga komponen rem cakram sepeda motor Komponen Rem Hidrolik dan Fungsinya Sekarang kita mengerti cara kerja rem hidrolik, selanjutnya mari kita lihat bagian-bagian berbeda yang membentuk rem hidrolik. Seluruh sistem pengereman dapat dipecah menjadi bagian-bagian utama berikut Master silinder / leverSelang remMinyak remKaliper remPistonBantalan remRotor / piringan cakram Selanjutnya kita akan menjelaskan komponen-komponen ini secara lebih rinci. 1. Master silinder / lever Silinder master, dipasang ke stang, menaungi tuas rem dan bersama-sama mereka menghasilkan kekuatan input yang diperlukan untuk mendorong cairan rem hidrolik ke silinder pendukung atau kaliper rem dan menyebabkan bantalan rem kampas rem untuk menjepit rotor piringan cakram Langkah tuas dapat dibagi menjadi 3 kategori Dead-stroke – Ini adalah bagian awal dari langkah tuas untuk mendorong cairan minyak rem ke reservoir sebelum melanjutkan untuk mendorong cairan minyak rem ke kaliper melalui selang rem. Pad Gap Stroke – Ini adalah bagian antara kaliper awal untuk mendorong piston keluar dari rumah mereka dan bantalan kampas rem yang menekan piringan & Modulasi – Bantalan kampas rem sekarang menjepit rotor piringan cakram dan dengan menarik tuas lebih lanjut, tenaga rem tambahan akan dihasilkan. Modulasi dikendalikan oleh pengendara dan tidak harus merupakan karakteristik dari sistem pengereman, namun beberapa rem memungkinkan pengendara untuk memodulasi atau mengontrol gaya pengereman dengan lebih baik daripada yang lain. Buka atau Tutup? Sistem master silinder dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok – terbuka dan tertutup. Sistem terbuka termasuk reservoir dan bladder yang memungkinkan cairan untuk ditambahkan atau dibuang dari sistem pengereman secara otomatis saat digunakan. Reservoir adalah luapan cairan yang telah mengembang karena panas yang dihasilkan oleh pengereman. Bladder memiliki kemampuan untuk mengembang dan berkontraksi karenanya karena cairan mengembang bladder akan mengkompensasi tanpa efek buruk pada rasa’ rem. Reservoir juga menyediakan cairan tambahan yang diperlukan karena bantalan mulai aus sehingga kebutuhan piston untuk lebih menonjol untuk mengkompensasi bahan pad berkurang. Baca Juga Tips Merawat Rem Cakram Sepeda Motor Agar Selalu Pakem Sistem tertutup juga menggunakan reservoir dari minyak rem, namun kurangnya bladder internal untuk mengimbangi ekspansi dalam minyak rem dan juga untuk mengkompensasi keausan pad berarti bahwa setiap penyesuaian pada tingkat minyak rem dalam sistem kerja harus dibuat secara manual. 2. Selang Rem Saluran atau selang rem hidrolik memainkan peran penting untuk menghubungkan dua bagian kerja utama rem, yaitu master silinder dan slave silinder. Saya telah menyebutkan diawal bahwa sistem hidrolik bisa sangat fleksibel karena saluran atau selang dapat dialihkan hampir di mana saja, jadi mari kita bahas lebih jauh tentang selang rem. Konstruksi selang rem Selang hidraulik berlapis-lapis dalam konstruksinya dan biasanya terdiri dari 3 lapisan Inner tube – lapisan tubing ini dirancang untuk menampung cairan. Teflon biasanya merupakan bahan pilihan di sini karena tidak bereaksi atau menimbulkan korosi dengan minyak layer – memberikan kekuatan dan struktur selang. Lapisan anyaman ini fleksibel dan menangani tekanan tinggi dari sistem hidrolik secara efisien karena tidak boleh meluas. Kevlar juga sangat ringan, yang merupakan atribut yang diinginkan untuk setiap komponen siklus, dan juga dapat dipotong dengan mudah dan dipasang kembali menggunakan alat kelengkapan selang casing – Berfungsi sebagai lapisan pelindung untuk lapisan Kevlar dan rangka sepeda untuk mengurangi lecet. gambar konstruksi selang rem hidrolik 3. Minyak rem Sistem pengereman hidrolik biasanya menggunakan salah satu dari dua jenis minyak rem – cairan DOT atau minyak mineral. Satu hal penting yang perlu diperhatikan sebelum kita masuk ke sifat masing-masing adalah bahwa kedua cairan tidak boleh dicampur. Mereka terbuat dari bahan kimia yang sangat berbeda dan dalam sistem pengereman cocok untuk cairan dan bukan keduanya; karenanya untuk mencampur atau mengganti satu fluida dengan fluida yang lain kemungkinan akan merusak internal rem. Di sisi lain, mencampur cairan dari jenis yang sama diperbolehkan tetapi umumnya tidak disarankan. Misalnya kamu dapat mencampur cairan DOT 4 dengan DOT tanpa merusak sistem pengereman. Cairan rem DOT Minyak rem DOT 3, 4 dan berbasis glikol-eter dan terdiri dari berbagai pelarut dan bahan kimia. Cairan rem glikol-eter bersifat higroskopis, yang berarti mereka menyerap air dari lingkungan bahkan pada tingkat tekanan atmosfer normal. Tingkat penyerapan tipikal dikutip sekitar 3% per tahun. Kadar air ini dalam minyak rem akan mempengaruhi kinerja dengan mengurangi titik didihnya. Karena itu disarankan untuk mengganti minyak rem paling banyak 1-2 tahun sekali. Tabel di bawah ini menunjukkan minyak rem DOT dalam berbagai turunannya dengan temperatur didih yang sesuai. Titik didih basah mengacu pada cairan dengan kadar air setelah pemakaian 1 tahun. [table id=20 /] Minyak mineral Minyak mineral kurang terkontrol sebagai minyak rem, tidak seperti minyak DOT yang diperlukan untuk memenuhi kriteria tertentu, oleh karena itu kurang diketahui mengenai kinerja dan titik didihnya. Keuntungan minyak mineral adalah, tidak seperti kebanyakan cairan DOT, ia tidak menyerap air. Ini berarti bahwa rem tidak perlu diservis sesering mungkin, tetapi kadar air apa pun dalam sistem pengereman dapat menyatu dan membeku / mendidih mempengaruhi kinerja rem. Minyak mineral juga non-korosif yang berarti penanganan fluida dan tumpahan kurang menjadi perhatian. 4. Kaliper Rem Kaliper rem berada di setiap roda dan menanggapi input tuas yang dihasilkan oleh pengguna. Input tuas ini dikonversi menjadi gaya penjepit saat piston menggerakkan bantalan rem untuk menekan rotor. Konstruksi Konstruksi kaliper dapat terbagi dalam dua kategori – fixed caliper dan floating caliper. Tipe Fixed Caliper – Fixed caliper memiliki dua buah piston yang akan bergerak berlawanan saat mendapatkan tekanan hidraulik. Gerakan tersebut akan menjepit kampas rem diantara Floating Caliper – Sementara pengertian floating caliper adalah kaliler yang melayang. Dikatakan melayang karena kaliper ini dapat bergerak kekiri dan kekanan. Hal itu dikarenakan kaliper inj hanya memiliki satu buah piston disalah satu sisi, sehingga saat piston bergerak otomatis kaliper akan bergeser menyesuaikan. Baca Juga Komponen kaliper rem cakram 5. Piston Piston adalah komponen berbentuk tabung yang ditempatkan di dalam tubuh kaliper. Pada input tuas piston akan menonjol untuk mendorong bantalan rem yang menekan rotor. Jumlah piston dalam kaliper atau rem dapat berbeda. Banyak rem sepeda motor hidrolik memiliki 1 dan 2 piston kaliper, beberapa mungkin memiliki 4 piston. Padahal beberapa kaliper rem mobil memiliki 6 atau bahkan 8 piston. Kekuatan rem tidak ditentukan oleh kuantitas piston. Indikator yang lebih andal adalah total area kontak piston, misalkan 4 piston yang lebih kecil bisa sekuat 2 piston yang lebih besar. 6. Bantalan rem kampas rem Memilih bantalan rem yang tepat dapat berarti perbedaan antara rem yang berkinerja baik dan yang buruk. Dengan keragaman bahan pad rem di luar sana, cukup mudah untuk membuatnya salah ketika tiba saatnya untuk mengganti bantalan rem. Mari kita langsung masuk dan melihat bahan pad berbeda yang tersedia dan propertinya. Organik Bantalan rem organik tidak mengandung logam. Mereka terdiri dari variasi bahan yang digunakan untuk memasukkan asbes sampai penggunaannya dilarang. Saat ini kamu akan menemukan bahan-bahan seperti karet, Kevlar dan bahkan kaca. Berbagai bahan ini kemudian diikat dengan resin tahan panas tinggi. Keuntungan dari pembalut organik adalah terbuat dari bahan yang tidak mencemari saat dipakai. Mereka juga lebih lembut daripada bantalan rem lain dan sebagai hasilnya lebih tenang. Mereka juga mengurangi keausan pada rotor rem. Namun pembalut organik lebih cepat aus dan kinerjanya buruk terutama dalam kondisi pasir basah. Pad organik mungkin lebih cocok untuk berkendara kurang agresif di sebagian besar kondisi kering. Semi-logam Kandungan metalik dari bantalan semi-metalik dapat bervariasi dari 30% hingga 65%. Pengenalan bahan logam ke dalam material gesekan mengubah sedikit hal. Ini dapat meningkatkan umur pad cukup signifikan karena logam memakai lebih lambat daripada bahan organik. Disipasi panas juga ditingkatkan karena ditransfer antara bahan bantalan dan pelat pendukung. Beberapa kerugian dapat mencakup peningkatan kebisingan saat digunakan dan senyawa yang lebih keras berarti peningkatan keausan pada rotor. Sintered Bantalan rem yang disinter terdiri dari bahan logam yang dikeraskan yang diikat bersama dengan tekanan dan suhu tinggi. Keuntungan dari senyawa ini adalah pembuangan panas yang lebih baik, bantalan yang lebih tahan lama, ketahanan yang lebih baik terhadap pemudaran dan kinerja yang unggul dalam kondisi basah. Keramik Bantalan rem keramik sekarang semakin terlihat sebagai alternatif / peningkatan bantalan rem sepeda motor. Bantalan rem keramik tradisional hanya akan terlihat pada mobil balap performa tinggi dengan rem yang perlu tampil di bawah panas yang kuat. Panas seperti itu biasanya tidak menjadi masalah untuk rem sepeda motor rata-rata dan oleh karena itu bagi kebanyakan orang bantalan keramik akan berlebihan, namun mereka mungkin memiliki sifat yang diinginkan lainnya. Keuntungan dari bahan keramik adalah dapat mengatasi panas yang ekstrem dan tetap bekerja dengan kuat; ini sebagian karena kemampuan pembuangannya yang luar biasa. Bantalan rem jenis ini juga bertahan lebih lama dari bantalan lain dan kebisingan kurang menjadi masalah. Dan juga lebih mudah pada rotor rem dan menghasilkan lebih sedikit debu dibandingkan senyawa kampas rem lainnya. 6. Rotor Ukuran rotor memiliki efek langsung pada daya pengereman. Semakin besar rotor rem, semakin banyak daya yang dihasilkan untuk setiap input yang diberikan. Ini bisa menjadi masalah dengan rotor yang lebih besar karena mereka cenderung memiliki daya rem lebih kuat’ yang membuat rem lebih sulit untuk dikendalikan. Kegagalan / Kerusakan Pada Sistem Rem Hidrolik Rem hidrolik dapat gagal atau untuk sementara berhenti bekerja karena berbagai alasan seperti kebocoran cairan atau kampas rem habis setelah digunakan dalam waktu lama. Mengetahui penyebab kegagalan rem dapat menjadi pengetahuan berharga dalam memperbaiki masalah pada rem hidrolik dan mencegah kerusakan di masa mendatang. Seperti yang kita ketahui ada beberapa prinsip penting di balik rem hidrolik. Hidrolik mengandalkan tekanan di dalam sistem dan rem mengandalkan gesekan. Tidak adanya keduanya akan mengakibatkan kegagalan sistem. Sebagai contoh, hilangnya minyak rem akan menurunkan tekanan di dalam sistem karena tuas tidak memiliki apa pun untuk mentransfer gaya input. Di sisi lain jika minyak rem menyentuh bantalan rem atau rotor, kehilangan gesekan akan terjadi karena sifat pelumas dari minyak rem. Sebelumnya saya sudah pernah membahas beberapa permasalah pada sistem rem cakram sepeda motor yang mewakili jenis rem hidrolik, antara lain Cara Mengatasi Rem Cakram Masuk Angin yang Bikin Rem Cakram BlogRem Cakram Kadang Blong Kadang Tidak ? ini PenyebabnyaPenyebab Rem Cakram Motor Seret + SolusinyaRem Cakram Motor Tidak Berfungsi Penyebab + Solusi Kelebihan dan Kekurangan Rem Hidrolik Setelah kita membahas panjang lebar tentang prinsip dan cara kerja rem hidrolik serta komponen yang menunjang kinerja dari sistem rem hidrolik. Kini mari kita simpulkan apa saja kelebihan dan kekurangan dari rem hidrolik. Kelebihan rem hidrolik Tidak mengalami pemuaian karena tidak memakai kabel kawat melainkan menggunakan fluidaDaya pengereman dapat diteruskan lebih maksimal sehingga lebih pakemBunyi saat melakukan pengereman akan diminimalkan karena minim komponen yang bergesekan Kekurangan rem hidrolik Komponen yang digunakan lebih kompleksSaat terjadi kebocoran fluida, minyak rem berpotensi merusak permukaan komponen mobil karena bersifat tidak dirawat, master silinder atau silinder roda bisa macet. Sehingga perawatan pada hydraulic brake tidak boleh terputus. Video Animasi Cara Kerja Rem Hidrolik Penjelasan diatas masih kurang jelas? Simak video berikut untuk mengetahui proses kerja dari rem hidrolik. Penutup Jika kamu bertanya jelaskan bagaimana cara kerja sistem rem hidrolik? maka artikel kali ini bisa menjadi jawaban dari pertanyaanmu. Karena disini saya menjelaskan secara rinci prinsip dan cara kerja rem hidrolik dan komponen rem hidrolik beserta fungsi-fungsi dari komponen rem hidrolik.
gangguan pada ABS. sistem rem 3.12.2 Menyebutkan penyebab gangguan pada Kunci. ABS sistem rem ABS. 3.12.3 Merinci cara mengatasi gangguan pada Kunci. 4.12 Memperbaiki sistem rem ABS sepeda motor. sistem rem ABS. 4.12.1 Mereparasi sistem rem ABS Kunci. 4.12.2 Mendemonstrasikan hasil perbaikan. sistem rem ABS Pendukung.
Secara umum, sebuah kendaraan harus memiliki aspek keselamatan. Salah satu aspek keselamatan tersebut, ada pada sistem pengereman. Sistem pengereman adalah perangkat mekanis pada kendaraan yang digunakan untuk menurunkan laju kendaraan secara praktis untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dalam aplikasinya, sistem rem itu memiliki beberapa tipe yang dikhususkan untuk kendaraan yang berbeda. Lalu seperti apa sistem pengereman pada kendaraan roda dua ? mari kita bahas secara mendalam. Pengertian Sistem Rem Sepeda Motor Sistem pengereman sepeda motor, adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk menurunkan laju sepeda motor atau memberhentikan laju sepeda motor secara praktis menggunakan pedal atau tuas. Umumnya, sistem rem sepeda motor diaktifkan melalui sebuah tuas rem yang terketal pada kemudi motor. Namun, pada jenis motor tertentu seperti motor bebek dan motor sport juga menggunakan pedal untuk mengaktifkan rem belakang. Cara Kerja Sistem Rem Secara umum, sistem rem bekerja dengan mengurangi RPM roda motor. Dengan demikian, laju sepeda motor pun akan menjadi lebih lambat karena besar kecil RPM roda berbanding lurus dengan kecepatan motor. Lalu bagaimana mekanisme sistem rem untuk mengurangi RPM roda ? Disinilah perubahan energi terjadi, sebelumnya pada mesin terjadi perubahan energi dari energi panas pembakaran ke energi gerak. Sementara pada sistem rem, terjadi sebaliknya energi gerak akan diubah ke energi panas melalui gesekan. Jadi intinya, prinsip kerja sistem rem yakni dengan memanfaatkan gesekan antara dua benda yang satu berputar dan satu lagi diam. Ketika gesekan terjadi, otomatis RPM benda yang berputar akan berkurang dan sebagai hasilnya panas akan terbentuk pada gesekan tersebut. Jenis Jenis Sistem Rem Sepeda Motor Dilihat dari cara kerjanya, hanya ada dua jenis sistem rem pada sepeda motor yakni ; 1. Sistem Rem Cakram Sistem rem cakram adalah mekanisme pengereman yang memanfaatkan daya jepit antara komponen yang berputar dan komponen diam. Mekanismenya, disc brake selaku komponen yang berputar akan dijepit oleh dua buah kampas rem selaku komponen yang diam. Disinilah gesekan terjadi, sehingga RPM disc brake akan menurun dan karena disc brake terpaut ke roda maka RPM roda pun akan menurun. Bagaimana cara kerja sistem rem cakram ? Pada sepeda motor, umumnya digunakan prinsip hidrolik untuk melakukan mekanisme penjepitan diatas. Jalurnya, ketika kita tekan tuas rem maka fluida akan tertekan. Imbasnya, sesuai prinsip hidrolik tekanan pada fluida akan diteruskan ke segala arah. Tekanan ini, akan diarahkan kedalam caliper. Caliper sendiri, merupakan komponen yang dapat mengubah tekanan hidrolik menjadi gerakan jepit. Sehingga, ketika tekanan fluida diarahkan kedalam caliper maka kampas rem akan menjepit disc brake dan pengereman terjadi. Selengkapnya ; Komponen dan cara kerja sistem rem cakram Kelebihan sistem rem cakram antara lain ; Mudah dalam perawatan Responsif baik untuk rem mendadak Lebih pakem Kelemahannya ; kampas rem cepat Rentan kotor karena bersifat terbuka 2. Sistem Rem Tromol Sistem rem tromol adalah mekanisme pengereman dengan memanfaatkan tekanan satu arah untuk menimbulkan gesekan. Dalam hal ini, ada dua komponen utama yakni drum brake selaku komponen berputar dan dua buah kampas rem selaku komponen diam. Bentuk drum brake menyerupai sebuah loyang, dengan area samping dijadikan sebagai area gesekan. Sementara bentuk kampas rem setengah lingkaran mengikuti permukaan samping drum brake. Posisi brake shoe ini ada didalam drum, dengan kata lain brake shoe selaku komponen diam akan ditutup drum brake selaku komponen bergerak. Pengereman dapat terjadi, apabila kedua kampas rem menekan area samping drum brake ke arah luar. Ini akan menyebabkan gesekan antara drum brake dengan kampas rem yang menyebabkan RPM drum brake berkurang. Disisi lain, drum brake juga terpaut dengan roda sehingga saat RPM drum brake turun maka RPM roda juga turun. Bedanya dengan sistem rem cakram, hanya pada arah tekanan kampas rem. Pada rem cakram, arah tekanan kampas rem saling mendorong/menjepit. Sementara pada sistem rem tromol, arahnya saling menekan ke satu arah kearah luar. Namun ada sedikit perbedaan pada rem tromol motor Kalau anda cari, maka anda akan sulit sekali menemukan komponen drum brake ini. Hal ini dikarenakan drum brake dibuat menyatu dengan velg. Artinya rem tromol terletak didalam velg motor. Oleh sebab itu, kalau anda lihat rem belakang motor desainnya cukup simple hanya menyisakan tuas brake lever ditengah velg. Karena semua komponen rem ada didalam velg. Untuk mekanisme pengeremannya, rem tromol masih menggunakan kawat atau masih manual. Dalam unit rem tromol, terdapat komponen nok/cam yang berfungsi mendorong kampas rem kearah luar saat nok ini diputar. untuk memutar nok, ada sebuah mekanisme brake lever yang terhubung ke pedal rem. Selengkapnya ; Komponen dan cara kerja sistem rem tromol Kelebihan rem tromol antara lain ; Umur kampas rem lebih awet Karena bidang gesek lebih lebar, maka daya pengereman juga tinggi Terlihat lebih bersih karena bersifat tertutup Kekurangannya ; Dibandingkan rem cakram, tipe tromol kurang pakem Memiliki desain lebih rumit Demikian artikel singkat tentang sistem rem sepeda motor. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
YvrMM.
  • s9gfpuhovq.pages.dev/259
  • s9gfpuhovq.pages.dev/300
  • s9gfpuhovq.pages.dev/176
  • s9gfpuhovq.pages.dev/332
  • s9gfpuhovq.pages.dev/393
  • s9gfpuhovq.pages.dev/196
  • s9gfpuhovq.pages.dev/237
  • s9gfpuhovq.pages.dev/193
  • s9gfpuhovq.pages.dev/71
  • gambar komponen rem hidrolik sepeda motor